Assalamualaikum wr.wb.
Di postingan saya kali ini, saya akan memberikan informasi mengenai baterai dan jenis-jenisnya. Yang sebenarnya merupakan tugas sekolah saya dan semoga bermanfaat untuk siswa yang mendapat tugas yang sama seperti saya. Amiin..
oke, langsung saja. check it out !
Baterai
dan jenis-jenisnya
Baterai adalah
alat listrik-kimiawi yang
menyimpan energi dan
mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri
dari tiga komponen penting, yaitu:
Berdasarkan penggunaannya baterai
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu
:
Baterai Primer (Single-use Battery)
Sel Leclanche/baterai
kering
Disebut
baterai kering oleh karena sel volta jenis ini menggunakan elektrolit dalam
bentuk padat atau pasta.
Sel
Leclanche terdiri
dari :
Anode :
berupa silinder yang dilapisi denagn Zn
Katode
: Berupa batang grafit ( karbon ), merupakan elektrode inert
Elektrolit :
berupa pasta yang merupakan campuran dari mangan dioksida ( MnO2),
Zink klorida ( ZnCl2), amonium klorida ( NH4Cl ), air dan
serbuk karbon.
Digunakan pada radio, senter,
mainan dan sejenisnya. Potensial sel dari baterai sekitar 1,5 V dan menurun
sejalan dengan lama pemakaian sehingga harga di pasaran sangat murah.
Reaksi
yang terjadi :
Anode :
Zn → Zn2+ + 2e
Katode
: 2MnO2 + 2NH4+ + 2e → Mn2O3 +
2NH3 + 2H2O
Reaksi
selnya : Zn + 2MnO2 + 2NH4+ →
Zn2+ + Mn2O3 + 2NH3 +
2H2O
Baterai Alkaline
Baterai
alkaline atau sel kering alkaline pada dasarnya hampir sama dengan sel
leclanche. Sel baterai ini juga menggunakan zink dan MnO2 sebagai
pereaksinya, tetapi bersifat basa karena menggunakan KOH sebagai elektrolitnya
menggantikan NH4Cl.
Reaksi
yang terjadi didalam baterai alkaline :
Anode
( Oksidasi )
Zn
+ 2OH- → Zn(OH)2 + 2e
Katode
( Reduksi )
2MnO2 +
2H2O + 2e → 2MnO(OH)2 + 2 OH -
Reaksi
selnya
2MnO2 +
2H2O + Zn → 2MnO(OH)2 + Zn(OH)2
Potensial
sel yang dihasilkan sebesar 1,55 V, tetapi perlahan-lahan kekuatannya akan
menurun setelah dipakai terus menerus. Baterai alkaline banyak digunakan pada
CD / MD / MP3 Players, mainan, kamera, senter, remote control, dsb.
Sel Merkuri
Sel
volta yang lainnya adalah sel merkuri atau disebut juga sel kancing jenis
Ruben-mallory. Sel jenis ini banyak digunakan untuk baterai arloji, kalkulator
dan komputer. Namun baterai merkuri telah dilarang penggunaannyadan ditarik
dari peredaran sebab bahaya yang dikandungnya (logam berat merkuri ). Baterai
kancing ini terdiri atas seng sebagai anode dan merkuri (II) oksida sebagai
katode. Kedua elektroda tersebut berupa
serbuk padat. Ruang diantara kedua elektroda diisi dengan
bahan penyerap yang mengandung elektrolit kalium hidroksida ( basa, alkaline )
Reaksi
redoks yang terjadi :
Anode :
Zn + 2OH - → ZnO + H2O + 2e
Katode :
HgO + H2O + 2e → Hg + 2OH-
Reaksi
selnya : Zn + HgO → ZnO + Hg
Sel perak Oksida
Baterai
ini dapat digunakan untuk arloji, kalkulator, dan alat elektronik lainnya.
Memiliki potensial sebesar1,5 V dan dapat bertahan dalam waktu yang cukup
lama.
Reaksi
yang terjadi :
Anoda :
Zn + 2OH → Zn(OH)2 + 2e
Katoda :
Ag2O + H2O + 2e → 2Ag+ +
2OH
Reaksi
diselnya : Zn + Ag2O + H2O → Zn(OH)2 +
2Ag+
Baterai Lithium
Baterai
lithium menggunakan logam lithium sebagai anodenya. Harga baterai lithium lebih
mahal jika dibandingkan dengan baterai biasa karena dapat dipakai untuk waktu
yang cukup lama ( ± 10 tahun ). Baterai lithium banyak digunakan pada sistem
navigasi dan industri jam. Baterai lithium terdiri dari logam lithium yang
bertindak sebagai anode, karbon yang bertindak sebagai katode, dan elektrolit
yaitu larutan lithium alumunium klorida ( LiAlCl4 ) dalam
larutan tionil klorida ( SOCl2 )
Reaksi
yang terjadi :
Anode :
Li → Li+ + e
Katode :
2SOCl2 + 4e → SO2 + S + 4Cl- +
Reaksi
selnya : 2SOCl2 + 4Li → 4 Li+ + SO2 + S + 4Cl-
Sel
Daniell
Sel
Daniell diciptakan pada tahun 1839 oleh Jhon Fredic Daniell Seorang ahli kimia
dan meteorology kebangsaan Inggris dan terdiri dari sebuah pot tembaga diisi
dengan sulfat tembaga solusi, dimana direndam tanpa glasir wadah
gerabah dengan sulfat asam dan seng elektroda.
Reaksinya :
Anode :
Zn → Zn2+ + 2e
Katode :
Cu2+ + 2e → Cu
Reaksi
sel :Zn
+ Cu2+ → Zn2+ + Cu
Alumunium-udara (Al-air)
Baterai
Aluminium-udara atau baterai Al-udara menghasilkan listrik dari reaksi oksigen
di udara dengan aluminium. Mereka memiliki salah satu kepadatan energi
tertinggi dari semua baterai, tetapi mereka tidak banyak digunakan karena
masalah dengan biaya anoda tinggi dan penghapusan produk sampingan ketika
menggunakan elektrolit tradisional dan telah membatasi penggunaannya untuk aplikasi
terutama militer. Namun, kendaraan listrik dengan baterai aluminium memiliki
potensi hingga delapan kali kisaran baterai lithium-ion dengan total berat
badan secara signifikan lebih rendah.
Baterai Aluminium-udara sel primer; yaitu, non-isi ulang. Setelah anoda aluminium dikonsumsi oleh reaksi dengan oksigen atmosfer di katoda direndam dalam elektrolit berbasis air untuk membentuk aluminium oksida terhidrasi, baterai tidak akan lagi menghasilkan listrik. Namun, adalah mungkin untuk mekanis mengisi ulang baterai dengan anoda aluminium baru yang terbuat dari daur ulang aluminium oksida terhidrasi. Daur ulang tersebut akan penting jika baterai aluminium-udara harus diadopsi secara luas.
Baterai Aluminium-udara sel primer; yaitu, non-isi ulang. Setelah anoda aluminium dikonsumsi oleh reaksi dengan oksigen atmosfer di katoda direndam dalam elektrolit berbasis air untuk membentuk aluminium oksida terhidrasi, baterai tidak akan lagi menghasilkan listrik. Namun, adalah mungkin untuk mekanis mengisi ulang baterai dengan anoda aluminium baru yang terbuat dari daur ulang aluminium oksida terhidrasi. Daur ulang tersebut akan penting jika baterai aluminium-udara harus diadopsi secara luas.
Reaksi kimia :
Total reaksi 4AL + 3O
2 + 6H
2O → 4AL (OH)
3 + 2.71 V.
Perbedaan sekitar 1,2 volt potensial diciptakan oleh reaksi ini, dan dapat dicapai dalam praktek ketika kalium hidroksida digunakan sebagai elektrolit. Air asin elektrolit mencapai sekitar 0,7 volt per sel.
Oksidasi anoda setengah-reaksi
adalah Pengurangan katoda setengah-reaksi
adalah Al + 3OH−
→ Al(OH)
3 + 3e− +2.31 V.
→ Al(OH)
3 + 3e− +2.31 V.
Reduksi katoda setengah reaksi adalah O
2 + 2H
2O + 4e− → 4OH−
+0.40 V.
2 + 2H
2O + 4e− → 4OH−
+0.40 V.
Total reaksi : 4Al + 3O
2 + 6H
2O → 4Al(OH)
3 + 2.71 V.
2 + 6H
2O → 4Al(OH)
3 + 2.71 V.
Perbedaan sekitar 1,2 volt potensial
diciptakan oleh reaksi ini, dan dapat dicapai dalam
praktek ketika kalium hidroksida
digunakan sebagai elektrolit. Air asin elektrolit mencapai
sekitar 0,7 volt
per sel.
Metal-air
Sebuah sel elektrokimia logam-udara
adalah sel elektrokimia yang menggunakan anoda terbuat
dari logam murni dan katoda eksternal udara
ambien, biasanya dengan
elektrolit berair.
Li-udara baterai discharge
reaksi antara Li dan
Li2O oksigen, menurut
4Li + O2 → 2Li2O, memiliki
tegangan rangkaian terbuka dari 2,91 V dan energi teoritis spesifik
5210 watt-jam
per kilogram (Wh /
kg). Karena oksigen
tidak disimpan dalam baterai, energi spesifik teoritis tidak termasuk oksigen 11.140
Wh / kg (40,1 MJ / kg). Bandingkan dengan sosok
12.200 Wh /
kg (44 MJ / kg) untuk bensin.
2. Sel Sekunder (Re-chargeable Battery)
Sel aki
Sel
aki merupakan salah satu contoh dari sel sekunder. Sel aki ini dapat digunakan
dalam waktu yang relatif lama, menghasilkan potensial sel yang tinggi, dan
mudah untuk diproduksi. Potensial sel yang dihasilkan sebesar 12 volt. Banyak
digunakan pada mobil dan motor serta kendaraan lainnya. Yang menjadi katodanya
adalah PbO2, anodanya Pb, elektrolitnya H2SO4.
Pada
saat sel aki digunakan, energi kimia akan diubah menjadi energi listrik. Hal
ini disebabkan adanya reaksi redoks spontan yang ditimbulkannya.
Reaksi
yang terjadi :
Anode : Pb
+ SO42- → PbSO4 +
2e
Katode : PbO2 +
4H+ + SO42- +
2e → PbSO4 + 2H2O
Reaksi
yang terjadi pada saat aki diisi
ulang :
2PbSO4 +
2H2O → PbO2 + 4H+ +
Pb + 2SO42-
Baterai NiCd
Karakteristik
baterai NiCd :
Tegangan nominal satu sel baterai
NiCd adalah 1,2 volt.
Baterai yang bertegangan nominal
lebih tinggi berisi beberapa sel yang di hubungkan seri.
Kelebihan baterai NiCd di bandingkan
ketiga jenis lainnya adalah kemampuannya dalam menangani beban tinggi, selain
itu baterai NiCd 5x lebih cepat di charge di bandingkan dengan baterai NiMH
atau 20x lebih cepat di bandingkan dengan baterai Lithium, karena bisa
menggunakan fast charger.
Kelemahan baterai ini di bandingkan
dengan baterai Lithium adalah kapasitas simpan yang rendah, rasio daya/berat
yang lebih rendah dan adanya efek memory. Selain itu baterai NiCd yang telah di
charge dapat kosong sendiri ( self discharging ) walaupun tidak di pakai.
sekitar 22% energinya hilang dalam 24 jam.
Baterai NiCd yang sudah lemah tidak
boleh langsung di charge.
Baterai NiCd harus di kosongkan dulu
sampai benar-benar habis sebelum di charge.
Jika di isi lebih dari 10 jam dengan
arus rendah akan cepat lemah karena ada efek memory, baterai tidak mampu
bekerja walaupun terisi penuh, hal ini terjadi karena pengendapan kristal logam
pada elektroda negatif sehingga kapasitas baterai berkurang, impedansi (
Tahanan dalam ) meningkat sehingga terjadi drop tegangan pada saat di bebani
baterai hanya berfungsi sebentar.
Sel
nikel kadmium dapat digunakan pada telepon genggam, tape recorder, pH meter,
laptopp, dll. Sel dari baterai nikel-kadmium terdiri atas anode dari kadmium
dan katode NiO2 dengan KOH sebagai elektrolitnya. Potensial
yang dihasilkan sebesar 1,25 volt.
Reaksi
yang terjadi :
Anode :
Cd + 2 OH- → Cd(OH)2 + 2e
Katode :
Ni(OH)3 + e → Ni(OH)2 + OH-
Baterai NiMH
Karakteristik
Baterai NiMH :
Tegangan nominal satu sel baterai
NiMH adalah 1,2 volt
Self dischargingnya lebih kecil di
bandingkan baterai NiCd, tergantung dari Typenya sekitar 6 – 16% energi akan
hilang dalam 24 jam.
Cara charging yang salah akan
mengakibatkan baterai tidak bekerja normal, meskipun baterai terisi penuh
tetapi akan menyatakan habis walaupun di gunakan sebentar. ( tegangan terukur
normal tapi langsung drop ketika di bebani ). Keadaan tersebut di sebut Lazy
Battery.
Baterai NiMH dapat menyimpan energi
2x lebih banyak di bandingkan dengan baterai NiCd.
Baterai LI – Ion
Karakteristik
Baterai Li – Ion :
Tegangan nominal Baterai Li – Ion
adalah 3,6 volt.
Elektrolit dalam baterai Li – Ion
sangat reaktif, bocornya dapat mengakibatkan karat pada peralatan.
Baterai Li – Ion ditempatkan dalam
cassing logam yang stabil dan kuat
Microcontroller dan sensor-sensor di
pasang pada cassing untuk mencegah panas berlebihan dan overcharging.
Kerapatan energi baterai Li – Ion
mampu menyimpan energi 3x lebih banyak di bandingkan dengan baterai NiCd.
Baterai Li – Ion tidak memiliki efek
memory maupun Lazy Battery sehingga baterai tidak perlu di kosongkan sebelum di
charge.
Self discharging juga lebih kecil
yaitu sekitar 10% dalam 24 jam.
Impedansi ( tahanan dalam ) baterai
Li – Ion lebih tinggi di bandingkan denga NiCd dan NiMH, yaitu 200 – 250
mili Ohm. Akibatnya baterai cepat menjadi panas dan tegangannya drop jika di
bebani terlalu berat.
Lithium sangat reaktif, bahan kimia
di dalam baterai akan terurai dengan sendirinya dan setelah 2 tahun baterai
menjadi tidak dapat di gunakan lagi walaupun baterai tersebut di simpan saja.
Li – Polymer
Karakteristik
baterai Li – Polymer :
Tegangan nominal baterai Li –
Polymer adalah 3,6 volt.
Elektrolit dalam baterai Li –
Polymer berbentuk padat dan tidak reaktif sehingga menyederhanakan cassing
baterai.
Baterai Li – Polymer dapat dibuat
dalam ukuran yang sangat tipis dan flexible sehingga cocok di gunakan
dalam peralatan berukuran mini.
Di bandingkan dengan baterai Li –
Ion dengan kapasitas yang sama, baterai Li – Polymer bobotnya lebih
ringan 10 – 15%.
Baterai Li – Polymer lebih cepat
kehilangan kapasitasnya.
Baterai DMFC
Baterai
ini merupakan baterai yang materialnya menggunakan fuel cell yaitu berupa
cairan di mana komposisinya berupa fuel hidrogen dengan campuran oksigen untuk
memproduksi elektrik power, panas dan cair.
Hasil dari reaksi kimia yang terjadi menghasilkan kepadatan energi yang tinggi. Hal inilah yang menjadi keunggulan DMFC di banding dengan baterai Lithium Ion.
Baterai DMFC memiliki 10x improvement dalam kepadatan volumetrik energy.
Hasil dari reaksi kimia yang terjadi menghasilkan kepadatan energi yang tinggi. Hal inilah yang menjadi keunggulan DMFC di banding dengan baterai Lithium Ion.
Baterai DMFC memiliki 10x improvement dalam kepadatan volumetrik energy.
Sel bahan
bakar
Sel
bahan bakar merupakan bagian dari sel volta yang mirip dengan aki atau baterai,
dimana bahan bakarnya diisi secara terus menerus, sehingga dapat digunakan
secara terus menerus juga.
Sel
ini merupakan sumber energi yang bebas polutan ketika energi gas
hidrogen dibakar dalam udara atau gas oksigen, selain dihasilkan air
juga dibebaskannya energi
2H2 +
O2 → 2H2O ∆H
= -572 kj
Selain
ini terdiri atas anode dari lempeng nikel berpori yang dialiri gas hidrogen dan
katode dari lempeng nikel oksida berpori yang dialiri gas oksigen.
Elektrolitnya adalah larutan KOH pekat.
Reaksi
yang terjadi :
Anoda : 2H2 +
4OH- → 4H2O + 4e
Katoda : O2 +
2H2O + 4e → 4OH-
Reaksi
selnya : 2H2 + O2 → 2H2O
Sel jeruk
Baterai
jeruk menjadi objek penelitian sejak ditemukannya zat elektrolit pada baterai
ini.
Katoda :
Tembaga dengan ditambah ion
Anoda :
Paket gatramis
Kedua
benda bekerja sebagai elektroda, menyebabkan terjadinya reaksi elektrokimia yang
menghasilkan beda potensial kecil. Baterai ini mirip dengan elemen pada sel
volta.
Reaksi
yang terjadi :
Katoda :
2Cu + 2H+ + 2e → 2Cu + H2
Anoda :
Zn + 2e → Zn2+
Reaksi
selnya : 2Cu + Zn + 2H+ → 2Cu
+ Zn2+ + + H2
Pada
katoda tembaga ( Cu ), ion hidrogen ( proton yang terlarut dalam larutan asam )
akan membentuk molekul hidrogen.
Baterai
Nikel-metalhidrida
Baterai
NiMH banyak digunakan pada laptop, telepon seluler, camcorder, dan kamera
digital. Potensialnya hampir sama dengan Ni-Cd sekitar 1,4 volt tetapi dapat
menyimpan mendekati 50% energi lebih banyak dari baterai Ni-Cd. Sel dari NiMH
terdiri dari anoda Ni(OH)2 dan katoda pada panduan logam yang
menyerap hidrogen serta elektrolitnya adalah KOH. Reaksi redoks yang terjadi
tidak menyebabkan perubahan elektrolit. Baterai ini mempunyai umur lebih
panjang dari pada baterai Ni-Cd dan dapat dilihat dari densitas dayanya yang
tinggi ( 710 Wh / kg dibanding 60-80 Wh / kg pada NiMH ).
Reaksi
yang terjadi :
Anoda :
Ni(OH)2 + OH- → NiOOH +
H2O + e
Katoda :
M + H2O + e → MH + OH-
Reaksi
selnya : Ni(OH)2 +
M → NiOOH + MH
Baterai
Lithium-tionil klorida
Baterai
LiSOCl2 memiliki ukuran yang kecil dan juga memiliki
2 bentuk yaitu silinder dan cangkram (disk). Potensial baterai ini cukup besar
yaitu sekitar 2,7—3,6 v. Baterai ini terdiri dari anode Li dan
katode C , dimana triotil klorida tereduksi. Elektrolitnya adalah LiAlCl4 dalam
LiSOCl2.
Porositas
yang tinggi mengakibatkan arus yang dihasilkan juga besar. Sebagian besar
SO2 yang terbentuk pada reaksi akan terlarut dalam elektroloit
dan katode.
Reaksinya
Anode :4Li →
4Li+ + 4e
Katode :2SOCl2 +
4e → SO2 + S + 4Cl
Reaksi
sel :4Li + 2
SOCl2 → 4LiCl + SO4 + S
Baterai
ini biasanya digunakan pada remote control, kamera, lampu senter,dll.
Baterai
Lithium-sulfure (Li-S)
Baterai
Lithium-sulfureadalh isi ulang dari sel galvani dengan kepadatan energi yang sangat
tinggi. Berdasarkan berat atom rendah lithium dan berat moderat belerang (
sulfure ), baterai ini relatif ringan tentang kepadatan air. Mereka menunjukan
pada ketinggian pesawat terbang bertenaga surya dan terpanjang di bulan Agustus
2008.
Persamaan
reaksi :
S8 →
Li2S8 → Li2S6 → Li2S4 →
Li2S3S8 →Li2S8 →
Li2S6 → Li2S4 →
Li2S3
Diseberang
sparator difusi berpori, sulfur plimer terbentuk dinominal katoda sebagai
tuntutan sel .
Li2S →
Li2S3 → Li2S4 →
Li2S6 → Li2S8 →
S8Li2S → Li2S2 →
Li2S3 → Li2S4 →
Li2S6 → Li2S8 →
S
Baterai Alumunium-ion (Al-ion)
Baterai Aluminium-ion adalah
kelas baterai isi ulang di mana-ion aluminium memberikan
energi dengan mengalir dari elektroda negatif dari baterai,
anoda, ke elektroda positif, katoda. Ketika
pengisian, ion-aluminium
kembali ke anoda.
Baterai Aluminium-ion memiliki
umur simpan yang relatif singkat. Kombinasi dari panas, tingkat pengisian, dan pembaharuan dapat secara dramatis mengurangi
kapasitas energi. Ketika baterai ion logam
sepenuhnya habis, mereka tidak bisa lagi diisi ulang. Bahan elektrolit ionik mahal.
Seperti kebanyakan baterai, mereka memiliki kepadatan energi yang jauh lebih rendah daripada bensin.
Reaksi
kimia :
Setengah reaksi anoda :
Setengah reaksi katoda :
Kombinasi
dari dua reaksi :
Lithium-udara (Li-air)
Baterai lithium-udara, Li-udara untuk jangka pendek,
adalah baterai kimia logam-udara yang menggunakan oksidasi lithium di anoda dan
reduksi oksigen pada katoda untuk menginduksi arus.Ini adalah semua-solid-
baterai negara.
Awalnya diusulkan pada 1970-an sebagai sumber daya yang mungkin untuk kendaraan listrik baterai, baterai Li-air merebut kembali kepentingan ilmiah di akhir 2000-an karena kemajuan dalam teknologi material dan meningkatnya permintaan untuk sumber energi terbarukan.
Daya tarik utama dari baterai Li-air adalah energi spesifik yang sangat tinggi, ukuran jumlah energi baterai dapat menyimpan untuk berat tertentu. Sebuah baterai lithium-udara memiliki kepadatan energi (per kilogram) sebanding dengan bensin. Li-air mendapatkan keuntungan ini dalam energi tertentu karena mereka menggunakan oksigen dari udara bukan menyimpan oksidator internal.
Teknologi ini memerlukan kemajuan signifikan dalam beberapa bidang sebelum implementasi komersial yang layak dapat dikembangkan empat pendekatan aktif. Aprotik, berair, solid state, dan dicampur air / aprotik.
Baterai logam-udara, khususnya seng-udara, telah menerima perhatian karena potensi kepadatan energi yang tinggi. Teoritis kepadatan energi yang spesifik untuk baterai logam-udara lebih tinggi daripada pendekatan berbasis-ion, karena penggunaan oksigen atmosfer sebagai katoda, menghilangkan struktur katoda tradisional. Baru-baru ini, baterai lithium-udara telah diusulkan sebagai langkah berikutnya dalam arsitektur baterai lithium, karena kepadatan energi yang tinggi lithium sehubungan dengan udara (3840 mA · h / g).
Seorang pengemudi utama dalam pengembangan baterai lithium-udara adalah sektor otomotif. Kepadatan energi dari bensin adalah sekitar 13 kW · h / kg, yang sesuai dengan 1,7 kW · h / kg energi disediakan untuk roda setelah kerugian. Kepadatan energi teoritis dari baterai lithium-udara adalah 12 kW · h / kg (43,2 MJ / kg) tidak termasuk massa oksigen. Telah berteori bahwa sama 1,7 kW · h / kg bisa mencapai roda menggunakan Li-udara setelah kerugian lebih-potensi, komponen sel lainnya dan ancillaries baterai, mengingat efisiensi yang jauh lebih tinggi dari motor listrik.
Baterai lithium-udara memiliki potensi 5-15 kali energi spesifik baterai lithium-ion saat ini.
Awalnya diusulkan pada 1970-an sebagai sumber daya yang mungkin untuk kendaraan listrik baterai, baterai Li-air merebut kembali kepentingan ilmiah di akhir 2000-an karena kemajuan dalam teknologi material dan meningkatnya permintaan untuk sumber energi terbarukan.
Daya tarik utama dari baterai Li-air adalah energi spesifik yang sangat tinggi, ukuran jumlah energi baterai dapat menyimpan untuk berat tertentu. Sebuah baterai lithium-udara memiliki kepadatan energi (per kilogram) sebanding dengan bensin. Li-air mendapatkan keuntungan ini dalam energi tertentu karena mereka menggunakan oksigen dari udara bukan menyimpan oksidator internal.
Teknologi ini memerlukan kemajuan signifikan dalam beberapa bidang sebelum implementasi komersial yang layak dapat dikembangkan empat pendekatan aktif. Aprotik, berair, solid state, dan dicampur air / aprotik.
Baterai logam-udara, khususnya seng-udara, telah menerima perhatian karena potensi kepadatan energi yang tinggi. Teoritis kepadatan energi yang spesifik untuk baterai logam-udara lebih tinggi daripada pendekatan berbasis-ion, karena penggunaan oksigen atmosfer sebagai katoda, menghilangkan struktur katoda tradisional. Baru-baru ini, baterai lithium-udara telah diusulkan sebagai langkah berikutnya dalam arsitektur baterai lithium, karena kepadatan energi yang tinggi lithium sehubungan dengan udara (3840 mA · h / g).
Seorang pengemudi utama dalam pengembangan baterai lithium-udara adalah sektor otomotif. Kepadatan energi dari bensin adalah sekitar 13 kW · h / kg, yang sesuai dengan 1,7 kW · h / kg energi disediakan untuk roda setelah kerugian. Kepadatan energi teoritis dari baterai lithium-udara adalah 12 kW · h / kg (43,2 MJ / kg) tidak termasuk massa oksigen. Telah berteori bahwa sama 1,7 kW · h / kg bisa mencapai roda menggunakan Li-udara setelah kerugian lebih-potensi, komponen sel lainnya dan ancillaries baterai, mengingat efisiensi yang jauh lebih tinggi dari motor listrik.
Baterai lithium-udara memiliki potensi 5-15 kali energi spesifik baterai lithium-ion saat ini.
Katoda dan elektrolit
Pada katoda, pengurangan terjadi oleh rekombinasi ion lithium dengan oksigen. Karbon mesopori telah digunakan sebagai bahan katoda dengan katalis logam. Logam katalis dimasukkan ke dalam elektroda karbon meningkatkan kinetika reduksi oksigen dan meningkatkan kapasitas tertentu katoda ini. Mangan, kobalt, rutenium, platinum, perak, atau campuran kobalt dan mangan berada di bawah pertimbangan sebagai katalis logam. Dalam beberapa keadaan katoda mangan-katalis dilakukan terbaik, dengan kapasitas tertentu 3137 mA · H / g karbon dan katoda kobalt-katalis dilakukan terbaik kedua, dengan kapasitas tertentu 2414 mA · H / g karbon. Berdasarkan pemodelan pori-besaran pertama baterai lithium-udara, struktur mikro katoda secara signifikan mempengaruhi kapasitas baterai di kedua non-pori-blocking dan rezim pori-blocking.
Kinerja sel-udara li dibatasi oleh efisiensi reaksi di katoda karena sebagian besar drop tegangan sel terjadi di sana. Beberapa baterai kimia, digambarkan oleh elektrolit, tampilan berbagai reaksi elektrokimia di katoda. Uraian di bawah ini difokuskan pada elektrolit aprotik dan berair sebagai tempat elektrokimia mengambil tepat di elektrolit solid-state tidak dipahami dengan baik.
Dalam sel dengan oksida elektrolit lithium aprotik diproduksi melalui pengurangan di katoda:
Pada katoda, pengurangan terjadi oleh rekombinasi ion lithium dengan oksigen. Karbon mesopori telah digunakan sebagai bahan katoda dengan katalis logam. Logam katalis dimasukkan ke dalam elektroda karbon meningkatkan kinetika reduksi oksigen dan meningkatkan kapasitas tertentu katoda ini. Mangan, kobalt, rutenium, platinum, perak, atau campuran kobalt dan mangan berada di bawah pertimbangan sebagai katalis logam. Dalam beberapa keadaan katoda mangan-katalis dilakukan terbaik, dengan kapasitas tertentu 3137 mA · H / g karbon dan katoda kobalt-katalis dilakukan terbaik kedua, dengan kapasitas tertentu 2414 mA · H / g karbon. Berdasarkan pemodelan pori-besaran pertama baterai lithium-udara, struktur mikro katoda secara signifikan mempengaruhi kapasitas baterai di kedua non-pori-blocking dan rezim pori-blocking.
Kinerja sel-udara li dibatasi oleh efisiensi reaksi di katoda karena sebagian besar drop tegangan sel terjadi di sana. Beberapa baterai kimia, digambarkan oleh elektrolit, tampilan berbagai reaksi elektrokimia di katoda. Uraian di bawah ini difokuskan pada elektrolit aprotik dan berair sebagai tempat elektrokimia mengambil tepat di elektrolit solid-state tidak dipahami dengan baik.
Dalam sel dengan oksida elektrolit lithium aprotik diproduksi melalui pengurangan di katoda:
Li + + e- + O
2 + * → LIO
2 *
Li + + e- + LIO
2 * → Li
2O
2 *
di mana "*" menunjukkan situs permukaan pada Li
2O
2 di mana hasil pertumbuhan, yang pada dasarnya adalah Li lowongan netral dalam Li
2O
2 permukaan.
Lithium oksida tidak larut dalam elektrolit aprotik, yang mengarah ke katoda penyumbatan.
Dalam sel dengan elektrolit berair pengurangan di katoda juga dapat menghasilkan hidroksida lithium:
Elektrolit asam
2Li + 1/2O
2 + 2H + → 2Li ++ H
2O
Basa konjugat terlibat dalam reaksi. Kepadatan energi sel sel Li-air energi spesifik maksimal teoritis dan Li-udara 1400 W · h / kg dan 1.680 W · h / l, masing-masing.
Elektrolit berair basa
2Li + 1/2O
2 + H
2O → 2LiOH
Molekul air yang terlibat dalam reaksi redoks pada katoda udara. Kepadatan energi sel sel Li-air energi spesifik maksimal teoritis dan Li-udara 1300 W · h / kg dan 1.520 W · h / l, masing-masing.
Pengembangan bahan katoda baru harus memperhitungkan akomodasi dari sejumlah besar LI
2 + * → LIO
2 *
Li + + e- + LIO
2 * → Li
2O
2 *
di mana "*" menunjukkan situs permukaan pada Li
2O
2 di mana hasil pertumbuhan, yang pada dasarnya adalah Li lowongan netral dalam Li
2O
2 permukaan.
Lithium oksida tidak larut dalam elektrolit aprotik, yang mengarah ke katoda penyumbatan.
Dalam sel dengan elektrolit berair pengurangan di katoda juga dapat menghasilkan hidroksida lithium:
Elektrolit asam
2Li + 1/2O
2 + 2H + → 2Li ++ H
2O
Basa konjugat terlibat dalam reaksi. Kepadatan energi sel sel Li-air energi spesifik maksimal teoritis dan Li-udara 1400 W · h / kg dan 1.680 W · h / l, masing-masing.
Elektrolit berair basa
2Li + 1/2O
2 + H
2O → 2LiOH
Molekul air yang terlibat dalam reaksi redoks pada katoda udara. Kepadatan energi sel sel Li-air energi spesifik maksimal teoritis dan Li-udara 1300 W · h / kg dan 1.520 W · h / l, masing-masing.
Pengembangan bahan katoda baru harus memperhitungkan akomodasi dari sejumlah besar LI
O2, Li
2O
2 dan / atau LiOH tanpa menyebabkan penyumbatan pori-pori katoda dan menemukan katalis yang cocok untuk membuat reaksi elektrokimia penuh semangat praktis.
Sebagai contoh, bahan sistem dual pori yang paling menjanjikan dalam hal kapasitas energi.
Sistem pori pertama berfungsi sebagai toko produk oksidasi.
Sistem pori kedua berfungsi sebagai transportasi oksigen.
2O
2 dan / atau LiOH tanpa menyebabkan penyumbatan pori-pori katoda dan menemukan katalis yang cocok untuk membuat reaksi elektrokimia penuh semangat praktis.
Sebagai contoh, bahan sistem dual pori yang paling menjanjikan dalam hal kapasitas energi.
Sistem pori pertama berfungsi sebagai toko produk oksidasi.
Sistem pori kedua berfungsi sebagai transportasi oksigen.
Seng-udara (Zinc-air)
Baterai zinc-air (non-rechargeable), dan sel bahan bakar
seng-udara (mekanis rechargeable) adalah baterai logam-udara didukung dengan
mengoksidasi seng dengan oksigen dari udara. Baterai ini memiliki kepadatan
energi yang tinggi dan relatif murah untuk memproduksi. Ukuran berkisar dari
sel tombol yang sangat kecil untuk alat bantu dengar, baterai yang lebih besar
digunakan dalam kamera film yang sebelumnya digunakan baterai merkuri, baterai
yang sangat besar digunakan untuk penggerak kendaraan listrik.
Selama debit, massa partikel seng membentuk anoda berpori, yang jenuh dengan elektrolit. Oksigen dari udara bereaksi di katoda dan membentuk ion hidroksil yang bermigrasi ke dalam pasta zinc dan membentuk zincate (Zn (OH) 2
4), melepaskan elektron untuk melakukan perjalanan ke katoda. Zincate meluruh menjadi oksida seng dan air kembali ke elektrolit. Air dan hidroksil dari anoda didaur ulang di katoda, sehingga air tidak dikonsumsi. Reaksi menghasilkan teoritis 1,65 volt, tapi ini dikurangi menjadi 1,35-1,4 V di sel yang tersedia.
Baterai seng-udara memiliki beberapa sifat dari sel bahan bakar serta baterai: zinc adalah bahan bakar, laju reaksi dapat dikontrol dengan memvariasikan aliran udara, dan teroksidasi pasta zinc / elektrolit bisa diganti dengan pasta segar.
Baterai seng-udara dapat digunakan untuk menggantikan sekarang dihentikan 1,35 V baterai merkuri (meskipun dengan masa operasi secara signifikan lebih pendek), yang pada tahun 1970-an melalui tahun 1980-an yang biasa digunakan dalam kamera foto.
Aplikasi masa depan kemungkinan baterai ini termasuk penyebaran sebagai baterai kendaraan listrik dan sebagai sistem penyimpanan energi skala utilitas.
Selama debit, massa partikel seng membentuk anoda berpori, yang jenuh dengan elektrolit. Oksigen dari udara bereaksi di katoda dan membentuk ion hidroksil yang bermigrasi ke dalam pasta zinc dan membentuk zincate (Zn (OH) 2
4), melepaskan elektron untuk melakukan perjalanan ke katoda. Zincate meluruh menjadi oksida seng dan air kembali ke elektrolit. Air dan hidroksil dari anoda didaur ulang di katoda, sehingga air tidak dikonsumsi. Reaksi menghasilkan teoritis 1,65 volt, tapi ini dikurangi menjadi 1,35-1,4 V di sel yang tersedia.
Baterai seng-udara memiliki beberapa sifat dari sel bahan bakar serta baterai: zinc adalah bahan bakar, laju reaksi dapat dikontrol dengan memvariasikan aliran udara, dan teroksidasi pasta zinc / elektrolit bisa diganti dengan pasta segar.
Baterai seng-udara dapat digunakan untuk menggantikan sekarang dihentikan 1,35 V baterai merkuri (meskipun dengan masa operasi secara signifikan lebih pendek), yang pada tahun 1970-an melalui tahun 1980-an yang biasa digunakan dalam kamera foto.
Aplikasi masa depan kemungkinan baterai ini termasuk penyebaran sebagai baterai kendaraan listrik dan sebagai sistem penyimpanan energi skala utilitas.
Semoga
bermanfaat !